Tips Membuat Resume / CV yang Menarik (1-3)


Malam ini ketika saya mencari barang digudang, mata saya terhenti pada sebuah buku yang dulu menjadi referensi saya dalam mencari kerja. Buku yang diterjemahkan dari buku aslinya "1000 Best Job Hunting Secrets", 1000 Cara Sukses Mencari Kerja karya Diane Stafford dan Moritza Day, ini sangat aplikatif. Dan saya ingat beberapa hal dalam buku ini menjadi referensi saya. Buku ini membahas dari mulai mempersiapkan resume / CV, merencanakan pencarian kerja, mempersiapkan diri dalam tes kerja sampai wawancara. 
Tulisan akan saya bagi menjadi beberapa bagian. Pada tahap awal ini saya akan membahasa tentang bagaimana membuat resume / CV yang menarik.
Orang - orang berdebat tentang apa yang seharusnya menjadi bagian dari sebuah resume, banyak pendapat, namun yang pasti sebuah resume yang menarik dapat memisahkan calon pekerja dari banyak calon pekerja lain dan membawanya selangkah lebih dekat ke pekerjaan yang diinginkan. 

Letakkan kekuatan kita dibagian depan (1)
Tulislah sebuah ringkasan pernyataan atau daftar kualifikasi/ ketrampilan. Nilai jual ini merupakan bagian terpenting yang harus kita katakan dalam keseluruhan resume kita. Jangan kubur bagian ini dibagian akhir, karena tujuan kita adalah ingin membuat HRD KO dengan profil kita. Jika punya sasaran pekerjaan yang terkait dengan posisi yang dilamar, sampaikan. 

Sesuaikan resume kita dengan posisi yang ditawarkan (2)
Jika kita seorang tradisional yang tidak dapat menolak menuliskan sebuah sasaran pekerjaan, benahilah agar sesuai dengan posisinya. Sasaran dan resume yang umum tidak menambah nilai apapun bagi HRD. 

Buat daftar ketrampilan (3)
Sadarilah bahwa daftar ketrampilan akan membantu apabila kita adalah salah satu dari pencari kerja berikut : 
- Memiliki satu set ketrampilan yang mengagumkan
- Ketrampilan melebihi apa yang kita kerjakan
- Ketrampilan digunakan secara luas dan sempurna pada posisi yang berbeda
- Ingin mengirimkan resume ke banyak situs pencari kerja
- Bentuklah resume dalam urutan kronologis terbalik
- Seorang eksekutif atau calon pegawai kelas tinggi dalam bidang anda

Silahkan dicoba dulu step 1- 3 ini, sebelum dilanjutkan ke tips berikutnya. Salam. 


Hal Mendasar untuk Optimalisasi Fungsi K3L / HSE Perusahaan


1 Juni 2009 officially saya menjadi engineer keselamatan kerja dan lingkungan / K3L (Health Safety Environment Engineer), sudah hampir 8 tahun berarti. Dan sampai detik ini, saya menikmati dan senang menjalaninya. 

Saya bekerja di salah satu BUMN terbesar di negeri ini, namun dengan sistem pengelolaan K3L yang belum mature.  Secara general beberapa hal yang saya temukan terkait pengelolaan K3Lperusahaan selama 8 tahun ini adalah :

Penguatan Struktur organisasi 
Struktur organisasi yang ada masih belum mendukung pencapaian perusahaan. Tahun 2008 saya mulai On the Job Training ada Vice President K3L, namun pada 2010 menghilang di level Pusat. 1 layer dibawah pusat (induk) malah belum ada struktur, hanya tim saja. 2 layer dibawah Pusat tidak hanya ada staf K3L (posisisi pertama saya). 3 layer dibawah Pusat baru ada supervisor K3L yang digabung dengan fungsi administrasi. Imbasnya adalah ada kesenjangan dari Pusat sampai dengan layer terendah. Selain itu perusahaan belum memiliki roadmap pengelolaan K3L yang ditetapkan secara korporasi. 

Tahun 2015, Divisi K3L dibentuk. Perlahan - lahan, pengelolaan K3L lebih terstruktur dan perannya  lebih terlihat dan diharapkan memiliki roadmap pengelolaan K3L selama 5 (lima) tahun. Sehingga arah pengelolaan K3L perusahaan jelas kedepan.

Penerapan ISO 14001 & SMK3 secara korporasi dan konsisten
Sistem manajemen lingkungan dan K3 telah mengatur sedemikian rupa integrasi antara proses bisnis utama dengan pemenuhan ketentuan lingkungan dan K3. Jika dimungkinkan dilakukan integrasi sistem manajemen/ perusahaan memiliki sistem manajemen tersendiri yang salah duanya memasukan kedua sistem tersebut. Dengan menerapkan kedua sistem tersebut, perusahaan akan bergerak lebih sistematis dalam operasional dan pemenuhan ketentuan K3L. Sejauh ini, sistem dibangun dan diterapkan masing - masing pada layer terendah. 

Data Management K3L
Perusahaan sebaiknya memiliki Data Management Center K3L. Dengan manajemen data yang baik, maka akan mudah telusur dan mudah melakukan analisis dalam rangka pengambilan keputusan - keputusan strategis terkait K3L. Manajemen data dikelola secara real time dan dapat diakses (dengan limit akses tertentu) secara online. 

Kuantitas, kualitas dan sistem karir K3L
Kuantitas 
Jumlah memang relatif. Dengan penerapan sistem, penggunaan tools yang tepat dan manajemen waktu yang baik, kebutuhan personil dapat direduksi. Namun jika tidak ada intervensi  sebagaimana diatas dalam pelaksanaan , maka secara jumlah, jumlah yang lebih banyak akan mengurangi beban kerja dan fokus penanganan lebih baik. Misalnya, jika ada 4 orang staf K3L, fokus bisa dibagi menjadi  2 orang staf lingkungan dan 2 orang staf K3. Kemudian staf lingkungan dapat dibagi menjadi fungsi supervisi dan evaluator. 

Kualitas / kompetensi yang bagus
Tentu hal ini yang paling krusial dari pengelolaan sumber daya manusia. Bagaimana meningkatkan kualitas/kompetensi untuk mendukung pencapaian program ini. Dengan kompetensi yang baik, proses problem solving, pencapaian kinerja akan lebih mudah dicapai.  Bayangkan, jika personil yang ditugaskan tidak memiliki kompetensi, jangankan berbicara problem solving atau pencapaian kinerja, untuk memahami proses saja mungkin akan memakan waktu. Untuk mendapatkan kualitas personil/kompetensi yang baik, dapat dilakukan sejak dari proses rekrutmen dan saat menjadi karyawan. Saat menjadi karyawan, diperlukan perencanaan training yang sesuai dengan job description. Akan sangat baik, jika training dilakukan secara berjenjang. 

Sistem Karir K3L yang baik
Sistem karir yang baik akan meningkatkan tingkat engangement / keterikatan karyawan dengan bagian/bidang/perusahaan. Jika sistem karir yang baik tidak tersedia, akan memungkinkan terjadinya turn over keluar K3L. 

Menurut saya, hal hal diatas sifatnya mendasar. Dan urgenly harus dikelola dengan baik sebelum berbicara program, anggaran dan hal hal besar lainnya. (45)

Verified Carbon Standard / VCS


Anda mungkin pernah mendengar tentang Pemanasan Global (Global Warming)? Protokol Kyoto (Kyoto Protocol) atau Mekanismen Pembangunan Bersih  (Clean Development Mechanism) ? jika anda pernah mendengar salah satunya tentu anda pernah mendengar tentang Proyek Penurunan Emisi (Emission Reduction Project). 
Pada kesempatan ini, saya ingin memberikan sharing tentang salah satu mekanisme penjualan proyek emisi karbon melalui program Verified Carbon Standard (VCS), VCS merupakan program gas rumah kaca secara sukarela. VCS didirikan pada 2005 dan mulai menerbitkan standar VCS pada 2006. Berikut sejarahnya. 
  • 2005 : The Climate Group, IETA and the World Economic Forum found VCS and convene a Steering Committee to draft requirements
  • 2006 :  WBCSD joins the effort; VCS Steering Committee drafts and releases the first Voluntary Carbon Standard requirements, VCS Version 1
  • 2007 : Steering committee develops and releases updated VCS Version 2007 requirements
  • 2008 : Steering Committee develops and releases version 2007.1, which includes requirements for crediting Agriculture, Forestry and Other Land Use (AFOLU) projects 
  • 2009 : VCS Association incorporated as a non-profit in Washington, DC with a professional staff to oversee VCS operations and development; two dozen proposed methodologies submitted to VCS Methodology Approval Process
  • 2010 : First VCS methodologies are approved, including the first REDD methodologies; streamlined and updated VCS Version 3 documents are posted for public comment; Steering Committee on Standardized Approaches is convened 
  • 2011 : VCS Version 3 is released for use; VCS changes name to Verified Carbon Standard; VCS signs agreement with FundaciĆ³n Chile to open up South America office; Advisory Committee on Jurisdictional and Nested REDD+ (JNR) is convened
  • 2012 : VCS released Version 3 update which includes the groundbreaking JNR framework as well as comprehensive wetlands requirement
Awalnya,masih banyak perdebatan di media mengenai, apakah bear gas rumah kaca menjadi penyebab terjadinya pemanasan global? dan perdebatan pun berakhir, ketika muncul pertanyaan, apaka yang akan kita lakukan? Disinilah awal munculnya Perdagangan Karbon dan Pasar Karbon Internasional (International Carbon Market). Pasar karbon memungkinkan terjadinya perdagangan proyek penurunan emisi baik melibatkan kepentingan secara mandatory (bagi negara Annex I di Protokol Kyoto) maupun voluntary/sukarela (bagi negara non Annex I). Sebagaimana pasar, ada Penjual, Pembeli dan Pengelola Pasar. VCS Board menjadi Pengelola Pasar Karbon, Penjual adalah Pengembang Proyek Penurunan Emisi, dan Pembeli adalah negara / organisasi yang ingin berkontribusi dalam penurunan emisi. 
Pengembang Proyek Penurunan Emisi (Project Developer) membuat proyek penurunan emisi dan menerbitkan VCUs (Verified Carbon Units). VCUs yang dihasilkan oleh pengembang proyek didaftarkan di Pasar Karbon dan dibeli oleh Pembeli Proyek dengan harga tertentu. 

Berikut 15 kategori proyek penurunan emisi yang ada di VCS :
  1. Energy (renewable/non-renewable)
  2. Energy distribution
  3. Energy demand
  4. Manufacturing industries
  5. Chemical industry
  6. Construction
  7. Transport
  8. Mining/Mineral production
  9. Metal production
  10. Fugitive emissions - from fuels (solid, oil and gas)
  11. Fugitive emissions - from Industrial gases (halocarbons and sulphur hexafluoride)
  12. Solvents use
  13. Waste handling and disposal
  14. Agriculture Forestry and Other Land Use (AFOLU)
  15. Livestock and manure management
Tidak semua proyek diatas dapat lolos sebagai proyek penurunan emisi. Proyek harus melalu beberapa tahapan, yaitu :
  1. Penyusunan Lingkup Proyek Awal 
  2. Penyusunan Dokuem Proyek (PDD)
  3. Validasi dan Verifikasi Awal Proyek oleh Auditor Independen (DOE)
  4. Pendaftaran Proyek, setelah lolos : 
  5. Monitoring dan Verifikasi Kredit (VCUs), setelah lolos :
  6. Penerbitan VCUs
VCS memastikan Quality Assurance untuk setiap proyek yang didaftarkan, sehingga memudahkan pembeli kredit.
  1. Additional, proyek harus dapat menunjukan bahwa VCS dapat memberikan nilai tambah terhadap aktivitas penurunan emisi.
  2. Real, Measureable and Conservative, proyek harus jelas, memenuhi asalah satu kategori metodologi dan memenuhi kaidah konservasi.
  3. Permanent
  4. Idenependently Verified. Proyek harus diverifikasi secara independen dan lolos validasi dan verifikasi.
  5. Uniquely Numbered adn Transparently Listed. 
VCS memberikan peluang kepada kita untuk mendapatkan manfaat dari penjualan kredit proyek penurunan emisi gas rumah kaca. Setiap 1 VCU = 1 tCO2 e = berkisar USD 1-5. 

Pada kesempatan berikutnya, saya akan sharing tentang registered project yang saya tangani. Semoga bermanfaat.