Hal Mendasar untuk Optimalisasi Fungsi K3L / HSE Perusahaan


1 Juni 2009 officially saya menjadi engineer keselamatan kerja dan lingkungan / K3L (Health Safety Environment Engineer), sudah hampir 8 tahun berarti. Dan sampai detik ini, saya menikmati dan senang menjalaninya. 

Saya bekerja di salah satu BUMN terbesar di negeri ini, namun dengan sistem pengelolaan K3L yang belum mature.  Secara general beberapa hal yang saya temukan terkait pengelolaan K3Lperusahaan selama 8 tahun ini adalah :

Penguatan Struktur organisasi 
Struktur organisasi yang ada masih belum mendukung pencapaian perusahaan. Tahun 2008 saya mulai On the Job Training ada Vice President K3L, namun pada 2010 menghilang di level Pusat. 1 layer dibawah pusat (induk) malah belum ada struktur, hanya tim saja. 2 layer dibawah Pusat tidak hanya ada staf K3L (posisisi pertama saya). 3 layer dibawah Pusat baru ada supervisor K3L yang digabung dengan fungsi administrasi. Imbasnya adalah ada kesenjangan dari Pusat sampai dengan layer terendah. Selain itu perusahaan belum memiliki roadmap pengelolaan K3L yang ditetapkan secara korporasi. 

Tahun 2015, Divisi K3L dibentuk. Perlahan - lahan, pengelolaan K3L lebih terstruktur dan perannya  lebih terlihat dan diharapkan memiliki roadmap pengelolaan K3L selama 5 (lima) tahun. Sehingga arah pengelolaan K3L perusahaan jelas kedepan.

Penerapan ISO 14001 & SMK3 secara korporasi dan konsisten
Sistem manajemen lingkungan dan K3 telah mengatur sedemikian rupa integrasi antara proses bisnis utama dengan pemenuhan ketentuan lingkungan dan K3. Jika dimungkinkan dilakukan integrasi sistem manajemen/ perusahaan memiliki sistem manajemen tersendiri yang salah duanya memasukan kedua sistem tersebut. Dengan menerapkan kedua sistem tersebut, perusahaan akan bergerak lebih sistematis dalam operasional dan pemenuhan ketentuan K3L. Sejauh ini, sistem dibangun dan diterapkan masing - masing pada layer terendah. 

Data Management K3L
Perusahaan sebaiknya memiliki Data Management Center K3L. Dengan manajemen data yang baik, maka akan mudah telusur dan mudah melakukan analisis dalam rangka pengambilan keputusan - keputusan strategis terkait K3L. Manajemen data dikelola secara real time dan dapat diakses (dengan limit akses tertentu) secara online. 

Kuantitas, kualitas dan sistem karir K3L
Kuantitas 
Jumlah memang relatif. Dengan penerapan sistem, penggunaan tools yang tepat dan manajemen waktu yang baik, kebutuhan personil dapat direduksi. Namun jika tidak ada intervensi  sebagaimana diatas dalam pelaksanaan , maka secara jumlah, jumlah yang lebih banyak akan mengurangi beban kerja dan fokus penanganan lebih baik. Misalnya, jika ada 4 orang staf K3L, fokus bisa dibagi menjadi  2 orang staf lingkungan dan 2 orang staf K3. Kemudian staf lingkungan dapat dibagi menjadi fungsi supervisi dan evaluator. 

Kualitas / kompetensi yang bagus
Tentu hal ini yang paling krusial dari pengelolaan sumber daya manusia. Bagaimana meningkatkan kualitas/kompetensi untuk mendukung pencapaian program ini. Dengan kompetensi yang baik, proses problem solving, pencapaian kinerja akan lebih mudah dicapai.  Bayangkan, jika personil yang ditugaskan tidak memiliki kompetensi, jangankan berbicara problem solving atau pencapaian kinerja, untuk memahami proses saja mungkin akan memakan waktu. Untuk mendapatkan kualitas personil/kompetensi yang baik, dapat dilakukan sejak dari proses rekrutmen dan saat menjadi karyawan. Saat menjadi karyawan, diperlukan perencanaan training yang sesuai dengan job description. Akan sangat baik, jika training dilakukan secara berjenjang. 

Sistem Karir K3L yang baik
Sistem karir yang baik akan meningkatkan tingkat engangement / keterikatan karyawan dengan bagian/bidang/perusahaan. Jika sistem karir yang baik tidak tersedia, akan memungkinkan terjadinya turn over keluar K3L. 

Menurut saya, hal hal diatas sifatnya mendasar. Dan urgenly harus dikelola dengan baik sebelum berbicara program, anggaran dan hal hal besar lainnya. (45)

No comments:

Post a Comment